Sudah Amankan Instalasi Listrik Anda?

Sudah Amankan Instalasi Listrik Anda? , Korsleting Belum Tentu Penyebab
Kebakaran
Monday, 26 March 2007
Kapolsek Waru AKP Darti mengatakan, dari pemeriksaan sejumlah saksi dan olah TKP yang dilakukan, kebakaran
sebuah ruko di kompleks Pondok Maspion, Pepelegi Surabaya, beberapa waktu lalu diduga karena korsleting listrik.
“Sementara dari pemeriksaan saksi-saksi, kemungkinan besar kebakaran itu karena ada korsleting listrik,”
ujarnya




Dugaan korsleting sebagai penyebab musibah kebakaran, selama ini yang paling dominan disampaikan. Padahal,
korsleting atau hubungan arus pendek listrik tidak selalu menyebabkan kebakaran.




Di dalam instalasi listrik yang terpasang, terdapat dua sistem pengamanan yang disebut MCB (Miniature Circuit Breaker)
dan sekring. Besar kapasitas arusnya disesuaikan dengan permintaan daya listrik oleh pelanggan. Secara keteknikan,
bila terjadi hubungan pendek (korsleting) atau beban arus yang berlebih, dua pengaman tersebut akan trip (putus)
dengan segera. Sehingga arus listrik tidak mengalir. Korsleting atau over load akan bisa berbahaya jika sistem dua
pengaman dalam instalasi listrik tidak berfungsi dengan baik.




”Dan yang perlu diketahui, pada saat terjadi korsleting, arus menjadi lebih besar dari arus nominalnya. Dengan
tidak putusnya pengaman, maka percikan bunga api dari korsleting semakin besar. Percikan ini akan sangat berbahaya
jika ternyata berdekatan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar,” beber Drs Jusvir Rusmansjah, Ketua Tim
Sosialisasi Keselamatan dari Bahaya Kelistrikan.




Percikan bunga api pada lisrik dapat terjadi akibat sambungan ujung kabel satu dengan lainnya tidak kuat, tidak
kencang, dan tidak tertutup isolator. Selain itu, kabel steker yang masuk ke stop kontak kendur. Tetapi, dua hal tersebut
bukan termasuk korsleting. Ini yang biasanya menjadi kambing hitam bila terjadi kebakaran.




Untuk mencegah agar rumah atau tempat usaha terhindar dari bahaya kebakaran akibat listrik, ada beberapa hal yang
mesti diperhatikan. Pertama, jangan melakukan perbuatan ilegal untuk memanfaatkan arus listrik yang sudah dipasang
oleh PLN, misalnya dengan merusak kWh Meter dan MCB yang sudah tersegel.




Kedua, bila menambah pemasangan instalasi listrik di dalam rumah atau tempat usaha, hendaknya dikerjakan oleh
orang yang berkompeten di bidangnya, dengan memperhatikan kualitas penampang kabel. Ini harus disesuaikan
dengan beban peralatan listrik yang akan digunakan. ”Bila beban daya listriknya besar, pilihlah penampang kabel
yang besar juga,” tandas Jusvir.




Kemudian bila menyambung pada kabel instalasi listrik tambahan, harus kuat dan tertutup oleh isolator/isolasi dengan
baik. Dalam memilih bahan dan komponen listrik, carilah yang berkualitas, sehingga steker dan stop kontak pada saat
terhubung tidak longgar dan menyebabkan percikan bunga api.




”Bila MCB rusak, lebih baik menghubungi petugas PLN terdekat untuk minta ganti MCB yang baru. Ini adalah
bagian dari kewajiban PLN untuk menggantinya,” tukasnya.


Langkah aman selanjutnya adalah, usahakan bagian kontak atau sambungan listrik jangan sampai terkena air atau
berdekatan dengan bahan yang mudah terbakar. Kemudian jika meninggalkan rumah atau tempat usaha, matikan
peralatan listrik yang tidak diperlukan.




Surya Online
http://www.surya.co.id/web Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e2s5e Arvperdil, 2008, 15:30
”Yang tak kalah penting, bila pada instalasi listrik belum terpasang grounding atau arde dengan baik, mintalah
kepada petugas atau rekanan PLN untuk dipasangkan grounding milik pelanggan,” pungkas Jusvir. tja
Surya Online
http://www.surya.co.id/web Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e2s5e Arvperdil, 2008, 15:30

SUNNAH-SUNNAH FITRAH

SUNNAH-SUNNAH FITRAH

Ada lima sunnah-sunnah fitrah yang terkait dengan tubuh manusia. Fitrah ini mempunyai dampak positif bisa dalam arti bersih sehat, nyaman , menyenangkan juga membanggakan, oleh karena itu disyareatkan bagi kita : Lima hal itu adalah :

khitan,
istihdad,
mencabut bulu ketiak,
mengerat kuku,
dan menggunting misai (kumis)

Fitrah yang pertama : Khitan; yaitu memotong kulup yang menutupi hsyfah zakar orang lak-laki dan memotong sebagain kulit yang terletak diatas kemaluan perempuan yang keadaannya seperti lembing ayam jantan. Khitan bagi laki-laki disebut I’dzal; bagi perempuan disebut : khafadh; perempuan yang memotongnya disebut khafidhah.

Dalam hal ini khitan itu hanya disunahkan bagi laki-laki, sedang bagi perempuan hanyalah suatu makramah saja (kemuyaan), hadits-hadits yang memerintahkan berhitan bagi perempuan semuanya dhoif tidak aaa stupun yang shoheh, oleh karena itu tidak dijadikan dasr pengamalan.

Fitrah yang kedua : istihdad ; mencukur bulu(rambut) yang tumbuh diatas peni dan sekitarnya, demikian juga yang tumbuh disekitar vagina.
Fitrah yan ketiga : mencabut bulu ketiak ( yang utama dicabut, kalau tidak bisa menahan rasa sakit boleh dicukur dg. memakai kapur)
Fitrah keempat : mengerat(memotong kuku), baikpada tangan maupun kaki. Caranya, mengerat kuku-kuku tang lebih dulu baru kukuku kai. Mulailah dengan mengerat kuku telunjuk tangan kanan, kemudian jari tengah , kelingking, kemudian jari manis , baru ibu jari. Sesudah itu mengerat kuku-kuku tangan kiri dengan dimulai dari kelingking, , kemudian jari manis, lalu jari tenganah, sesudah itu telunjuk ,baru ibu jari. Sedang untuk memotong kukukuku kaki dimulai dari kelingking kaki kakan terus sampai kelingking kaki kiri
Fitrah kelima : menggunting misaim (kuhis). Disukai supaya dimulai dengan mengerat sebelah kanan. Bisa dikerjakan sendiri atau menyuruh orang lain. Batas yang diguntingitu ialah hingga kelihatan pinggir bibir.

Sunah-sunah fitrah ini diungkap dalam hadit dari Abu Hurairoh :

قال النبي صلعـم : الفـطرة خمس أو خمس من الفـطرة : الخــتان والإستحداد ونتــف الإبـط وتقـليـم الأ ظفار وقـص الشـارب – رواه البخاري ومسلم
Nabi saw bersabda : Fitrah itu lima atau Lima itu dari fitrah : khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, menerat kuku dan menggunting misaim(kumis).

Berkhitan telah lama dilaksanakan umat manusia, diungkapkan dalam hadits ari Abu Hurairoh :

قال رسول الله صلعم : أخـتتن إبراهـيم خلـيل الرحـمن بعـد ما أتت عـليه
ثمانون سـنة واخـتتن بالقدوم – رواه الجماعة

Telah bersabda Rasululloh saw. “Ibrahim al-Khalil itu berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun , dan ia berkhitan itu dengan atau di Al-Qudum” Mungkin al-Qudum itu kampak atau mungkinyang dimaksud suatu negeri di Syam.

Pelaksanaan sunaah-sunah Fitrah :

Menggunting bulu bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, memotong kumis disunahkan tiap minggu demi menjaga: menyempurnakan kebersihan dan menynangkan hati karena terdapatnya rambut di badan menyebabkan kejengkelan dan kegelisahan
Membiarkan semua ini diberi kesempatan selama 40 hari tak ada alas an untuk memperpanjangnya.Dasarnya hadits dari Anas :

وقت لنا النبي صز فى قص الشارب وتقليم الآظافرونتف الإبط وحلق العانة ألا يترك أكثر
من أربعين ليلة – رواه احمد وابو داود وخيرهما
Kami diberi oleh Nabi saw. dalam memotong kumis ,memotong kuku, mencabut bulu ketiak menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan lebih dari 40 malam

Tentang khitan menurut Imam Safii sunahnya pada hari ketujuh, menurutImama Syaukani tidak adan ketentuan yang pasti.

Bahan dari ; Fiqhu Assunnah-I : Sayid Sabiq ; dan Mutiara Hdits II- Hsabi Assiddiqie